Halo kawan, setelah beristirahat sejenak, Dudi kembali mengelilingi dunia pendidikan ini. dudi singgah di suatu kelas. Teman-teman di dalam kelas ini sedang seru berdiskusi tentang Simbol dan arsitektur. Topik ini dibawakan oleh Bapak Eduard Tjahyadi, Dipl.Ing. Jadi penasaran ada apa di balik bangunan-bangunan di sekitar kita..


SIMBOL
Simbol berasal dari kata symbolum dalam bahasa latin, dan dalam bahasa greek dituliskan dengan kata symbolon.
Simbol sendiri memiliki arti sebagai objek, gambar, tulisan, suara, dan tanda lainnya yang dianggap mewakili sesuatu yang lain menurut asosiasi, kemiripan, atau konvensi. Simbol ini banyak digunakan manusia untuk mengekpresikan sesuatu yang telah berlangsung sepanjang suatu kebudayaan berlangsung. Setiap simbol yang dipakai oleh manusia mencerminkan intelektual, emosi dan spirit mereka.Simbol tersebut juga memungkinkan terjalinnya suatu hubungan komunikasi manusia dalam bentuk tertulis maupun verbal, gambar, ataupun isyarat. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa simbol merupakan bahasa universal lintas budaya dan zaman.


ARSITEKTUR

Kata arsitektur berasal dari kata Architectura dalam bahasa latin dan arkitekton dalam bahasa Greek, yang memiliki arti kepala atau pemimpin dan pembangun, atau tukang kayu.
Arsitektur memiliki definisi sebagai seni dan ilmu merancang bangunan dan struktur fisik lainnya.
Jika didefinisikan lebih luas lagi, arsitektur meliputi seluruh kegiatan design dari level mikro, yakni design bangun-bangunan ; dan juga level makro yakni meliputi design tata perkotaan. Pada saat ini, banyak orang mengartikan arsitektur sendiri sebagai aktivitas merancang sistem apapun dan sering digunakan dalam dunia teknologi informasi.

level mikro













level makro




Manusia seringkali menganggap karya arsitektur sebagai
  • karya seni
  • simbol politik dan sejarah
Mengapa demikian?
Sejarah peradaban manusia seringkali diidentikkan dengan karya arsitektur yang masih ada sebagai bagian dari perjalanan peradaban manusia itu sendiri.


Arsitektur merupakan kelahiran dari perpaduan antara kebutuhan dan cara. Kebutuhan di dalamnya mencakup tempat tinggal, keamanan, ibadah, dan lain sebagainya. Sedangkan didalam cara, meliputi bahan bangunan, teknologi, dan keterampilan yang tersedia.

Dari hal tersebut, dapat ditarik suatu garis lurus bahwa arsitektur merupakan suatu tanda atau komunikasi.


Menurut Vitruvius, arsitek Roma pada awal abad ke-1 Masehi, bangunan yang baik ahrus memenuhi tiga prinsip (de Architectura), yaitu:
  1. firmitatis (daya tahan) - berdiri kokoh dengan daya tahan bangunan yang baik.
  2. utilitatis (utility) - mempunyai manfaat dan berfungsi dengan baik bagi orang yang memanfaatkannya.
  3. venustatis (keindahan) - menyenangkan orang dari segi artisitik.
Dalam peradaban kuno, arsitektur mencerminkan keterlibatan konstan antara hal-hal yang berbau ilahi dan supranatural. Budaya tradisional tersebut melibatkan faktor-faktor yang bersifat fisik dan non-fisik. Hal-hal yang berbau non-fisik biasanya bersifat simbolik, artinya simbol-simbol digunakan untuk mengkomunikasikan makna susunan tertentu.

Contohnya: China dan Indonesia

CHINA



"Kota Terlarang di Beijing dibangun pada Dinasti Ming dan Qing. Bangunan ini mencerminkan seni klasik bangunan Cina dan arsitektur feodal. Sejak tahun 1987, bangunan ini menjadi bangunan arsitektur yang dilindungin oleh UNESCO"

INDONESIA





"Kerat0n Yogyakarta merupakan pusat yang secara simbolis menghubungkan antara Gunung Merapi dan Pantai Selatan (Samudra Indonesia). Jika ditarik dengan menggunakan garis imajiner dan menghubungkannya secara vertikal, maka dapat dilihat hubungan antara mikrokosmos (yang tampak) dan makrokosmos (yang tidak tampak)."


SUSUNAN KOTA

Arsitektur bukan hanya sekedar tentang bangunan, tapi di dalamnya juga menyangkut dengan sistem/ tata kota. setiap negara mempunyai susnan kota yang berbeda satu sama lain, misalnya di Timur Tengah struktur kotanya bertentangan dengan bentuk-bentuk kota di Amerika Serikat.
Di Timur Tengah, masyarakatnya lebih membatasi perilaku dan mobilitas daripada meningkatankan pergerakan arus lalu lintas, ditambah pula dengan banyaknya distrik yang spesifik dalam hal etnik, religius, ataupun fungsi. Berbeda dengan Amerika Serikat yang lebih mengedepankan mobilitas dan keefisienan, serta fleksibilitas dalam beraktivitas.



SIMBOL dan ARSITEKTUR
Karya arsitektur dapat digunakan sebagai simbol dari:
  1. simbol kekuasaan politik
  2. simbol kebangkitan/ kejayaan bangsa
  3. simbol ekonomi
  4. simbol demokrasi
  5. simbol kemajuan teknologi
  6. simbol sustainability approach

1. Arsitektur sebagai simbol kekuasaan politik



" Buckingham Palace (Inggris) dan Phra Maha Boro Ratcha Wang (The Grand Palace of Thailand)"

2. Arsitektur Sebagai Simbol Kebangkitan/ Kejayaan Bangsa


"Gerbang Kemenangan di Perancis (Arch de Triomphe)"

3. Arsitektur Sebagai Simbol Ekonomi


"The Development in Shanghai (China)"

4. Arsitektur Sebagai Simbol Demokrasi


"Gedung MPR DPR RI, Jakarta - Indonesia"

5. Arsitektur sebagai Simbol Kemajuan Teknologi


" Cybertechture Egg - Mumbai, India"

6. Arsitektur Sebagai Simbol Sustainability Approach

"Green Building - Seoul, Korea Selatan"


"The Dancing Apartment - Korea Selatan"

Setelah melihat kilas balik tentang dunia arsitektur, kita dapat mengetahui bahwa bangunan bukan sekedar bangunan biasa, melainkan selalu ada kisah di balik pembuatan bangunan-bangunan tersebut. Bangunan karya para arsitek, merupakan bentuk komunikasi yang lain yang ingin mengatakan pada manusia bahwa selalu ada cerita dan makna dibalik berdirinya suatu bangunan.
Makna-makna secara simbolik dapat dinikmati manusia melalui bentuk artistik dan nilai historical suatu bangunan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa simbol dan arsitektur berkaitan erat dalam memaknai suatu bangunan sebagai tanda atau komunikasi.
Slide 46



Oleh: Christina Alfiani -915079006
Labels: , | edit post
0 Responses

Post a Comment